Di karena kan sebentar lagi kita akan menyambut hari raya Imlek, maka rewritepost! akan membahas tentang tradisi tahun baru. Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan tahun baru imlek dimulai di hari
pertama bulan pertama (Tionghoa: 正月; pinyin: zhēng yuè) di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh 十五冥 元宵节 di tanggal kelima belas (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī yang berarti "malam pergantian tahun".
pertama bulan pertama (Tionghoa: 正月; pinyin: zhēng yuè) di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh 十五冥 元宵节 di tanggal kelima belas (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī yang berarti "malam pergantian tahun".
Di Tiongkok, adat dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan
Tahun Baru Imlek sangat beragam. Namun, kesemuanya banyak berbagi tema
umum seperti perjamuan makan malam pada malam Tahun Baru, serta
penyulutan kembang api.
Meskipun penanggalan Imlek secara tradisional tidak menggunakan nomor
tahun malar, penanggalan Tionghoa di luar Tiongkok seringkali dinomori
dari pemerintahan Huangdi.
Dirayakan di daerah dengan populasi suku Tionghoa, Tahun Baru Imlek
dianggap sebagai hari libur besar untuk orang Tionghoa dan memiliki
pengaruh pada perayaan tahun baru di tetangga geografis Tiongkok, serta
budaya yang dengannya orang Tionghoa berinteraksi meluas. Ini termasuk Korea, Mongolia, Nepal, Bhutan, Vietnam, dan Jepang (sebelum 1873). Di Daratan Tiongkok, Hong Kong, Makau, Taiwan, Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan negara-negara lain atau daerah dengan populasi suku Han yang signifikan, Tahun Baru Imlek juga dirayakan.
Kalender suryacandra
Tionghoa menentukan tanggal Tahun Baru Imlek. Kalender tersebut juga
digunakan di negara-negara yang telah mengangkat atau telah dipengaruhi
oleh budaya Han (terutama di Korea, Jepang, dan Vietnam) dan mungkin memiliki asal yang serupa dengan perayaan Tahun Baru di luar Asia Timur (seperti Iran, dan pada zaman dahulu kala, daratan Bulgar).
Dalam kalender Gregorian, Tahun Baru Imlek jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya, antara tanggal 21 Januari sampai 20 Februari.
Dalam kalender Tionghoa, titik balik mentari musim dingin harus terjadi
di bulan 11, yang berarti Tahun Baru Imlek biasanya jatuh pada bulan
baru kedua setelah titik balik mentari musim dingin (dan kadang yang
ketiga jika pada tahun itu ada bulan kabisat). Di budaya tradisional di
Cina, lichun adalah waktu solar yang menandai dimulainya musim semi, yang terjadi sekitar 4 Februari.
Sebelum Dinasti Qin, tanggal perayaan permulaan sesuatu tahun masih belum jelas. Ada kemungkinan bahwa awal tahun bermula pada bulan 1 semasa Dinasti Xia, bulan 12 semasa Dinasti Shang, dan bulan 11 semasa Dinasti Zhou
di China. Bulan kabisat yang dipakai untuk memastikan kalendar Tionghoa
sejalan dengan edaran mengelilingi matahari, selalu ditambah setelah
bulan 12 sejak Dinasti Shang (menurut catatan tulang ramalan) dan Zhou
(menurut Sima Qian). Kaisar pertama China Qin Shi Huang menukar dan menetapkan bahwa tahun tionghoa berawal di bulan 10 pada 221 SM. Pada 104 SM, Kaisar Wu yang memerintah sewaktu Dinasti Han
menetapkan bulan 1 sebagai awal tahun sampai sekarang. Tahun pertama
Tahun Baru Imlek/Yinli dihitung berdasarkan tahun pertama kelahiran
Kongfuzi (Confucius), hal ini dilakukan oleh Kaisar Han Wudi sebagai
penghormatan kepada Kongfuzi yang telah mencanangkan agar menggunakan
sistem penanggalan Dinasti Xia dimana Tahun Baru dimulai pada tanggal 1
bulan kesatu. Oleh sebab itu sistem penanggalan ini dikenal pula dengan
Kongzili.
Sedangkan menurut legenda, dahulu kala, Nián (年)
adalah seekor raksasa pemakan manusia dari pegunungan (atau dalam ragam
hikayat lain, dari bawah laut), yang muncul di akhir musim dingin untuk
memakan hasil panen, ternak dan bahkan penduduk desa. Untuk melindungi
diri merka, para penduduk menaruh makanan di depan pintu mereka pada
awal tahun. Dipercaya bahwa melakukan hal itu Nian akan memakan makanan
yang telah mereka siapkan dan tidak akan menyerang orang atau mencuri
ternak dan hasil Panen. Pada suatu waktu, penduduk melihat bahwa Nian
lari ketakutan setelah bertemu dengan seorang anak kecil yang mengenakan
pakaian berwarna merah. Penduduk kemudian percaya bahwa Nian takut akan
warna merah, sehingga setiap kali tahun baru akan datang, para penduduk
akan menggantungkan lentera dan gulungan kertas merah di jendela dan
pintu. Mereka juga menggunakan kembang api untuk menakuti Nian.
Adat-adat pengurisan Nian ini kemudian berkembang menjadi perayaan Tahun
Baru. Guò nián (Hanzi tradisional: 過年; Tionghoa: 过年), yang berarti "menyambut tahun baru", secara harafiah berarti "mengusir Nian". Sejak saat itu, Nian tidak pernah datang kembali ke desa. Nian pada akhirnya ditangkap oleh 鸿钧老祖 atau 鸿钧天尊Hongjun Laozu, seorang Pendeta Tao dan Nian kemudian menjadi kendaraan Honjun Laozu.
Dan ucapan salam yang sering digunakan untuk memberi selamat satu sama lain adalah 恭喜发财 atau 恭喜發財 yang arti nya adalah selamat dan semoga banyak rejeki. Aksara tersebut memiliki pengucapan yang berbeda-beda meskipun intinya sama, seperti berikut ini:
- "Gōngxǐ fācái" dalam bahasa Mandarin
- "Kung hei fat choi" dalam bahasa Kantonis
- "Kiong hi huat cai"dalam bahasa Hokkien
- "Kiong hi fat choi" dalam bahasa Hakka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar